Malu (한완) -puisi-

Ku miliki rasa cinta

Yang terdalam yang pernah ku rasakan

Rasa itu tertuju padamu

Rasa itu tulus untukmu

Ingin ku ungkap semua yang ada

Tapi malu menahanku

Perasaan takut pun menghatuiku

Semua membuatku tak dapat menyatakan

Bahwa aku mencintaimu

Tak dapatkah kau sadari

Segala perhatian tulusku untukmu

Semua yang ku lakukan

Menunjukkan rasa cintaku padamu

Tak adakah celah untukku

Tuk dapatkan dirimu

Menjadikanmu kekasih hatiku

Yang kan slalu ada bersamaku

Mungkinkah? (한완) -puisi-

Harapku padamu

Tuk dapat jadi milikmu

Lama tlah terkubur

Namun nyali hanya tertidur

Detik yang kulalui

Menit yang terlewatkan

Waktuku terbuang

Oleh mimpiku bersamamu

Seringkali pikiran bicara

Mengingatkan sgala yang sia-sia

Namun hati berkata lain

'Semua pasti berakhir bahagia'

Detik...Menit...Jam

Hari...Minggu....Bulan....Hingga tahun

Ku tunggu dirimu begitu lama

Ku nanti dirimu begitu dalam

Akhir sedih yang kurasa

Hingga detik kutulis puisi

Sekalipun tak pernah kau temui diriku

Dan katakan kata-kata yang kunanti

'Aku sayang kamu'

Ingin kudengar kata itu darimu

Namun mungkinkah??

It's For You (한완) -puisi-

한완 is one of those people

Baru saja ku ketahui

Kau telah menjadi miliknya

Walau aku bukan siapa-siapa bagimu

Namun tak mampu ku menipu diriku

Bahwa aku tlah cemburu

Selama ini ku coba memendam

Rasa ini di hatiku yang terdalam

Tapi kini,

Bersama dengan jatuhnya butiran air hujan

Ku teteskan air mata kesedihan ini

Pernahkah kau sadari isi terdalam hati ini

Pernahkah kau mengerti amarah yang bergejolak di hati ini

Saat kau tertawa bersamanya

Saat kau berkata kau mencintainya

Aku menatapnya dengan harap

Dapatkah aku menjadi dirinya

Di Surga -puisi-

Kau menyusup memasuki duniaku

Dengan indah pesona dirimu

Hatiku yang tengah kosong

Perlahan terisi semua tentangmu

Kubahagia nikmati setiap waktu bersamamu

Sekalipun tak pernah ku coba singkirkan bayangmu

Dirimu tlah terlalu dalam masuki relung hatiku

Yakinkan bahwa dirimu milikku seorang

Dan kini saat kau tlah pergi

Tak pernah kusesali cintaku untukmu

Karna memilikimu sudah cukup bagiku

Walau sepi tersisa tanpa dirimu

Aku akan bertahan

Untukmu...

Hanya untukmu...

Yang menungguku di surga

Dalam sepi langkah tepiku

Menatap aras rindu wajahmu

Kala lara percikkan duka

Ku hanya coba tuk berdoa

Semoga surga tak jauh di sana

Uji Nyali -FanFic (T-Max)-

Min Chul :
Guys, berhubung besok malam Jum’at kliwon dan bertepatan pada tanggal 13, kita adakan uji nyali nyok…
Yun Hwa :
Gak ada acara lain yang lebih menarik, hyung??
Han Bi
Bener kata Yun Hwa, hyung. Apa menariknya uji nyali.
Chan Yang :
(ngangguk-ngangguk) Iya hyung. Kata nenek itu berbahaya.
Min Chul :
Yah, kok pada ngga setuju nih??
Joon, bagaimana denganmu? Kau mau ikut uji nyali tidak??
Kim Joon :
..hmm.. Sebentar, aku berpikir dulu.
Kalau aku ikut uji nyali nanti aku jadi keren gak ya??
(menatap cermin sambil naik-naikin alis *sorry guys, but I really like this scene*)
Min Chul :
Joon, kau 1000 kali lebih keren kalau kau ikut uji nyali.
Kim Joon :
Baik, kalau begitu aku mau ikut uji nyali.
By the way, siapa saja yang ikut uji nyali??
Min Chul :
Yang mau ikut hanya aku saja. Yun Hwa, Han Bi, dan ChanYang tidak mau ikut.
Kim Joon :
Kalau yang ikut hanya kau saja, aku jadi tidak bisa memamerkan kekerenanku dong...
Yun Hwa, Han Bi, Chan Yang!!! Kalian harus ikut uji nyali!!
Han Bi :
Aku tidak mau ikut acara yang tidak menarik. Apalagi hanya untuk melihat seseorang yang masih kalah keren dibandingkan denganku.
Kim Joon :
WHAT!!! Jadi maksudmu aku tidak keren??
Min Chul, bisa tolong kau ambilkan tongkat baseballku!!
Min Chul :
(tersenyum senang, lalu mengambil tongkat baseball)
Ini Joon tongkat baseballmu.
Kim Joon :
Thanks.
Okey, siapa yang tadi mengatakan bahwa aku tidak keren?!!
Han Bi :
Aku hanya berkata kalau kau tidak lebih keren dibandingkan denganku. Dan karena fakta itulah aku tidak mau ikut uji nyali.
Yun Hwa :
Han Bi, sepertinya kau tidak seharusnya mengatakan bahwa kau lebih keren dari Joon-hyung. Karna itu akan menjadi masalah untukmu.
Han Bi :
Masalah?? Tidak mungkin.
Lagipula aku memang jauh lebih keren diban... AAAAWWWWW!!!!!
(mengelus paha)
Gosh!! Siapa yang memukulku??
Kim Joon :
Tongkat baseball ini yang memukulmu.
(menatap Yun Hwa dan ChanYang)
Apa kalian tidak mau ikut uji nyali??
Yun Hwa :
e-eh... Siapa bilang aku tidak mau ikut. Aku mau sekali.
Kim Joon :
Bagaimana denganmu ChanYang??
Chan Yang :
Sepertinya kata nenek lebih berbahaya pukulan baseball Kim Joon.
Jadi, aku ikut uji nyali saja deh.
Kim Joon :
Han Bi, apa kau mau ikut uji nyali??
Han Bi :
i-i-iya deh....
Min Chul :
Berarti semua mau ikut uji nyali kan!!!
Han Bi, Yun Hwa, Chan Yang :
(menatap Min Chul seakan mau membunuhnya)
Min Chul :
(tidak peduli dengan tatapan 3 orang tersebut)
Baiklah kalau begitu. Besok kita ke sekolah Shinwa jam 8.
Chan Yang :
APA!!! Itu kan sekolah yang terkenal banget angkernya!!!
Min Chul :
Yup. Tadi aku sudah menelpon Lee Min hoo. Dia bilang kita akan bertanding dengan SS501 dalam uji nyali kali ini.
Han Bi :
Terserah apa katamu sajalah, hyung.
Min Chul :
Okay!!! Besok jam 8 kita siap uji nyali ya!!!
Buktikan bahwa T-Max lebih baik dibanding SS501!!!

-esoknya-
Min Chul :
Hey, kalian sudah siap belum??
Kim Joon :
Sudah!!!!
(semangat)
Yun Hwa, Han Bi, Chan Yang :
Sudah.
(lesu)
Min Chul :
Okey kalau gitu! Kita berangkat.

-sesampainya di sekolah Shinwa-
Min Chul :
Hey!! Min Hoo!! Hyun Joong!! Kim Bum!!
Min Hoo :
Hey!! Gimana?? Udah siap uji nyali??
Hyun Joong :
(tersenyum pada Min Chul lalu menatap Kim Joon)
Wah... Ternyata kau ikut ya Joon!!
Lawanku lumayan tangguh nih.
Kim Bum :
Joon-hyung sih tangguh. Tapi coba kau lihat mereka. (menunjuk kearah Yun Hwa, Han Bi, dan Chan Yang yang gemetaran di dekat mobil yang tadi mereka tumpangi)
Min Chul :
Ah, mereka mah biarkan saja.
Min Hoo & Kim Bum :
Kalau gitu kita mulai saja uji nyalinya.
Min Hoo :
Hyun Joong mana pasukanmu??
Hyun Joong :
Mereka sudah siap di garis start.
Kim Bum :
Kalau begitu kelompokmu mulai duluan.

Dan SS501 pun mulai merjalan mengelilingi sekolah Shinwa. ..hmm.. males cerita macem-macem tentang SS501, jadi langsung kita skip aja ya...
Berikutnya adalah giliran T-Max untuk mengelilingi sekolah Shinwa.

Min Hoo :
Silahkan memulai perjalanan. (tersenyum mengerikan)
Min Chul & Kim Joon :
Okey!!
(berjalan memasuki gedung Shinwa. Selangkah, dua langkah, tiga langkah...)
Min Chul :
Lho... yang lain mana?? Kok Cuma kita berdua??

Tiba-tiba terdengar teriakan dari luar

Yun Hwa, Han Bi, Chan Yang :
Min Chul-hyung!! Joon-hyung!! FIGHTIIING!!!!!
Kim Joon :
YA!!! Gimana sih kalian!!! Masa gini aja takut!!!

Yun Hwa pun mulai masuk ke dalam gedung Shinwa diikuti dengan Han Bi dan Chan Yang di belakangnya. Tiba-tiba di depan Han Bi muncul hantu kuntilanak.

Yun Hwa :
KYAAA!!!!!!!! ADA KUNTILANAK!!!!!
Han Bi :
Kok malah kamu yang teriak sih??
Yun Hwa :
Iya.. ya... kok jadi aku yang teriak???
Chan Yang :
Sudahlah... Ayo lanjutkan perjalanan. Susul Min Chul-hyung dan Joon-hyung. Karna kata nenek kalau berduaan itu berbahaya.

Kim Joon dan Min Chul yang berada sekitar 5 meter di depan Yun Hwa, Han Bi, dan Chan Yang, berjalan dengan begitu santai. Kim Joon malah sempat lomba ngedance sama tuyul yang kebetulan lewat dihadapannya. Dan jelas, lomba itu dimenangkan oleh Kim Joon... Kim Joon pun langsung nari-nari kegirangan, dan tak menyadari bahwa ada sesosok makhluk bernama pocong muncul di hadapannya. Min Chul pun sama saja. Ia tak menyadari adanya pocong di hadaan Kim Joon.

Han Bi :
Joon-hyung!!! Di depanmu ada pocong!!!
Chan Yang :
Joon-hyung!!! Kata nenek pocong itu berbahaya lho!!!!
Yun Hwa :
KYAAA!!!!!!!! POCONG!!!!!!!!
Chan Yang :
Yun Hwa-hyung... Kok dari tadi teriak mulu sih... Kata nenek itu berbahaya lho....
Han Bi :
Iya nih hyung!!! Mendingan hyung nyanyi aja deh dibanding teriak. Biar cewek-cewek pada terpesona.

Tanpa disuruh dua kali, Yun Hwa pun akhirnya mulai bernyanyi, sampai-sampai si kuntilanak datang lagi dan berduet dengan Yun Hwa. Chan Yang dan Han Bi hanya bisa geleng-geleng kepala.

Kim Joon :
Hei... Chan Yang!!! Han Bi!!! Yun Hwa!!! Ayo kemari!!! Suster ngesot ngajak kita foto bareng nih!!!
Chan Yang, Han Bi, & Yun Hwa :
(lari ke tempat Kim Joon)
Han Bi :
Mana suster ngesotnya hyung??
Kim Joon :
Tuh... Lagi ngobrol ama Min Chul.
(Teriak ke suster ngesot) HEI SUSTER!!! JADI FOTO BARENG GAK???
Suster Ngesot :
Jadi dong.... (senyum girang)
Chan Yang :
Hyung... Kita beneran mau foto sama suster ngesot???
Kata nenek ...
Han Bi & Yun Hwa :
ITU BERBAHAYA!!!
Han Bi :
Masa bodoh sama kata nenek.
Aku tetep mau foto sama suster ngesot. Buat kenang-kenangan.

Akhirnya T-Max pun foto-foto dengan suster ngesot. (Gila!!! Enak banget jadi suster ngesot, bisa foto-foto sama T-Max... Mau!!!) Setelah sesi foto-foto selesai, mereka pun melanjutkan perjalanan dengan aman, walau kadang ditengah perjalanan mereka dikerubuti oleh hantu-hantu yang ingin foto bareng atau minta tanda tangan mereka. Tak lama setelah itu, T-Max pun berhasil keluar dari gedung Shinwa.

Min Hoo :
Hei Joon!!! Ketemu hantu apa aja di dalam??
Kim Joon :
Wah... Banyak banget.
Ada pocong, kuntilanak, dkk, dll, dst, dsbg.
Hyun Joong :
Gile!!! Banyak amat.
Aku n rombongan aja cuma ketemu tuyul doang.
Kim Bum :
Terus si Yun Hwa, Han Bi, n Chan Yang pada gak takut tuh ketemu hantu-hantu gak jelas??
Kim Joon :
Ya ngga lah....
Tadi aja kita sempet foto bareng hantu-hantu, Chan Yang n Han Bi fotonya sambil dipeluk ama si suster ngesot. N Yun Hwa malah sempet mau ngebuka kain kafannya pocong.
Min Hoo :
Sampe foto bareng segala??!!!! Gila!!! Berani amat!!!
Min Chul :
T-Max gitu loh....
Ini fotonya baru mau di upload di twitter.
(langsung ngeluarin laptop -yang entah muncul dari mana-, n buka internet)
Kim Bum :
Hyun Joong, maaf banget ya....
Berhubung kalian hanya ketemu tuyul doang gak ketemu hantu lain, dan kalian Cuma ngelewatin tuh tuyul doang, jadi pemenang uji nyali kali ini udah jelas T-Max....
Min Hoo :
Selamat Joon... (menepuk pundak Kim Joon)
Kalian berhasil ngalahin SS501 di uji nyali.
Kim Joon :
YEY!!!!
(reflek langsung loncat setinggi 10m)
Chan Yang :
JOON-HYUNG!!! JANGAN LONCAT TERLALU TINGGI!!!
KATA NENEK ITU BERBAHAYA!!!
Kim Joon :
Aku gak percaya kata-kata nenekmu!!
(tiba-tiba jatuh terjerembab, alhasil... kaki Joon mengeluarkan darah lumayan banyak)
Chan Yang :
Tuh kan....
Gak percaya kata nenek sih!!!
(geleng-geleng kepala)

--end--

Bahagia Tanpa Cinta -puisi-

Harapku musnah seketika

Saat ku sadari

Kau tak membuka hatimu

Tuk ku isi bersama cintaku

Aku hanya dapat menatapmu

Dengan harap yang tlah sirna

Kau hancurkan segala mimpiku

Mimpiku tuk bersamamu

Kini baru ku sadari

Kau tak kan pernah menatapku

Walau hanya dengan sebelah matamu

Karna pandanganmu hanya untuknya

Aku tlah menyerah

Tak kan ku coba meraih cinta lagi

Pintaku kini hanya satu

Aku ingin bahagia tanpa cinta

Bunda -puisi-

My Graduation ^.^

Langit di bulan November

Penuh hamparan mega biru berseri

Kerlap-kerlip bintang menghiasi langit

Namun tetesan air mata trus mengalir

Menetes untuk setiap senyumanmu

Menetes untuk semua tawa dan tangismu

Menetes karna aku terlalu mencintaimu

Dan aku tak kan bisa melupakanmu

Maka...

Jangan pernah kau pergi

Walau tuk sementara

Karna ku masih terlalu kecil

Tuk hidup tanpamu, bunda

Oh... Bunda...

Tetaplah bersamaku

Tetaplah di hatiku

Tetaplah menjadi cahaya

Yang selalu sinari diriku

Cahaya Keluarga -puisi-

Cahaya Keluarga
Saat malam redup tanpa bintang

Saat bulan tak mampu tuk bersinar

Terduduk diriku di sudut gelap hatiku

Berselimutkan kelam dalam kesedirianku

Sesaat ku terpana

Terdiam hanya mampu menatap

Seberkas cahaya muncul menerangi gelapnya hati

Cahaya itu datang memberi harap untukku

Cahaya itu bangkitkan semangat hidupku

Cahaya itu terangi tiap tetesan air mataku

Cahaya itu bersinar di tiap gelak tawaku

Cahaya itu selalu ada di setiap denyut nadiku

Cahaya itu hidup bersamaku

Tertanam pada lubuk hati terdalamku

Kadangkala terbersit tanya

Betapa indah cahaya itu

Betapa sempurnanya

Siapakah cahaya itu?

Cahaya itu adalah

Wujud dari cinta Ibu

Wujud dari kekhawatiran Ayah

Wujud dari perhatian Kakak

Wujud dari tatapan sayang Adik

Semua menyatu indah menjadi

Cahaya Keluarga

Pesan

Pesan dalam puisi ini adalah, betapa pentingnya keluarga bagi kita. Di mana, saat kita berada dalam keadaan terpuruk, keluargalah tempat tumpuan kita. Dijelaskan dalam puisi, bahwa keluarga akan memberi harapan, memberi kekuatan, menghibur kala kita memiliki masalah, ikut senang bila kita bahagia, keluarga selalu ada saat kita berada dalam kondisi apapun.

Keluarga sangat mengerti apa yang kita inginkan. Ibu yang selalu membantu apapun yang dapat dilakukannya, walau itu mempertaruhkan nyawanya. Ayah yang bekerja keras mencari nafkah, khawatir akankah sang anak cukup bahagia atau tidak dengan apa yang didapatnya. Kakak, dengan segala nasihat dan perhatiannya pada kita, juga selalu menjaga kita bila kita mendapat masalah. Dan adik, membuat kita tertawa, tersenyum dengan segala ucapan dan tingkah lakunya.

Betapa sempurnanya hidup bersama keluarga. Bagai tak ada yang perlu ditakutkan lagi. Karena itulah, keluarga memiliki tempat tersendiri dalam lubuk hati terdalam.

Sayangi, cintai, dan kasihi keluargamu. Sebagaimana apa yang mereka lakukan padamu selama ini.

Di Sensor ^.^ -puisi-

Blue is the color of my heart ^.^

Kesendirianku tanpa kehadiranmu
Teteskan airmata basahi pipi
Satu hal yang ingin kutanya namun tak bisa
Mengapa aku mencintaimu
Mengapa kau membuatku mencintaimu
Tak ada artinya menangis sekarang
Tangis penyesalanku akan kehilanganmu
Cinta yang tak dapat ku ungkapkan
Cinta yang terpendam dalam hatiku